Cerpen Cinta Sejati Sedih Bercampur Romantis – Cerpen Cinta Romantis. Ketidak sedikitan sekali kisah cinta yang bisa menjadi bacaan luar biasa baik itu kisah cinta baik serakhir sedih maupun yang selesai tersanjung. Cinta yang merupakan anugrah terindah dalam kehidupan ini merupakan sebuah misteri yang tak bisa diprediksi kapan datang dan perginya.
Simak kompilasi cerpen cinta romantis berikut ini yang bisa kalian baca dan renungkan untuk memshare inspirasi dan sudut pandang baru tentang cerpen cinta dalam kehidupan ini.Sebelum membaca cerpen ini, alangkah baiknya para pemirsa dimanapun Kalian berada sedia tisu sebelum hujan air mata.
Cerpen Cinta
Boy FriendWaktu istirahat tiba, Aku dan Naya bergegas ke kantin. Aku langsung memesan bakso kesukaanku.
“Nay, kalian mau makan apa? Aku udah pesen bakso”, kataku kepada Naya.
“Hmm Aku pesen mie ayam aja deh sama es jeruknya ya Fik”, jawabnya.
Sesudah pesananku dan pesanan Naya datang, Aku memakannya dengan penuh serius karena Aku sangat lapar. Seketika, Aku tak enak makan karena tiba-tiba Aku mendengar suara Helga, dia merupakan musuh terbesarku sejak kelas 1 SMP. Dan yang paling kubenci merupakan kini dia satu sekolah lagi denganku meski Aku dan Helga tak sekelas.
“Duh langsung gak nafsu makan nih Aku Nay, gimana kalau kami balik aja ke kelas.”, kataku sambil melirik Helga yang memang dia duduk cocok di bangku makan sampingku. “Ihh enggak ah Fik, Aku masih lapar banget nih. Lagipula tadi kalian nafsu banget kok makannya”. Naya malah menolak ajakanku
“Bilang aja lu malu kan diliatin sama orang ganteng kaya gua”, dengan PDnya Helga ikut menjawab omongan Naya tadi. Rasanya Aku ingin teriak dan mengajaknya ribut, tapi ini tempat umum dan tak wajar kalau cewek yang mengajak berantem cowok. Akhirnya kutinggalkan Naya sendirian, daripada Aku memendam amarah di tempat ini dan kukeluarkan amarahku kepada cowok yang tak tahu diri seperti dia.
“Fika, kalian kenapa ninggalin Aku di kantin sendirian? Aku yang dicaci maki sama Helga, dia malah nyuruh Aku gak boleh temenan sama kamu”, ucap Naya. “Ya udah biarin aja, kalau emang dia nyuruh kalian buat ngejauhin Aku. Silahkan Nay!” Kataku sambil marah. Tapi ketika Aku keluar dari pintu kelas, Aku bertabrakan sangat kencang dengan lelaki yang tak kukenal awalnya. Ternyata lelaki itu merupakan Helga, alhasil amarahku meledak. “Lu lagi lu lagi! Kenapa di sekolah ini cuma ketemu lu doang sih? Bete gua! Pengen pindah sekolah kalau setiap hari ketemu lu mulu!” Kukeluarkan semua amarahku. “Oke, kalau lu enggak mau ketemu gua lagi. Gua pengen nanti jam 3 sore kami ketemuan di Taman biasa gua berantem sama lu! Kami bicarain masalahnya, cape gua ribut mulu sama lu”, katanya. “Oke, gua tunggu ya jam 3 sore. Kalau gak dateng dan gua nunggu lama, gua pulang!”
Jam 3 sore, Aku menunggu di Taman biasa aku berkelahi dengan Helga. Tak lama Aku menunggu, Helga datang dan mengejutkanku. “Udah lama ya nunggunya?” Ucap Helga. Aku heran dengan ucapan Helga yang begitu manis, biasanya jika bertemu denganku di taman ini dia selalu jutek dan mengeluarkan amarahnya kepadaku. “Tumben banget cara ngomongnya manis, enggak kaya biasa kami ketemu kalau mau berantem”, jawabku dengan wajah jutek. “Baik salah, jahat salah. Maunya apaan sih My Princess?”. Degh! Kali ini kata-katanya membuatku terbang ke langit, tak biasanya Helga berbicara manis padaku.
“Haha gak usah kePDan dulu deh, gua manggil lu My Princess karena gua enggak mau kami ketemu di Taman yang indah ini tapi suasananya berantem. Kan enggak lucu! Habisnya lu kayanya kini cantik banget, sengaja ya rapi-rapi begini karena mau ketemu sama gua? Udah ketahuan kalau lu suka sama gua. Hehehe”, kata-katanya kini malah membuatku malu di depannya, semoga Aku tak salah tingkah. Sejak tadi Aku hanya terdiam dan menunduk mendengar perkataannya, tak mampu untuk menjawabnya karena malu
“Ehh kok nggak ngomong sih dari tadi? Apa jangan-jangan lu malu yah ngedenger ucapan-ucapan gua tadi”, katanya lagi. “Eee enggak kok gua gak malu, dih ngapain juga malu karena luh? Kan gua kalau ketemu lu malah buat malu”, jawabku dengan gugup. “Dih kok jawabnya nerveous gitu sih? Santai aja kali, trus kok pipi lu jadi merah gitu ya? Hahaha ketahuan sekarang”, katanya meledeki Aku. Sesudah dia berbicara seperti itu, Aku langsung pergi meninggalkannya di taman. Karena dia sudah mengetahui kebohonganku itu.
Saat di sekolah, tiba-tiba Helga mengajakku makan bersamanya di kantin, dan aku menerima ajakannya itu. “Mau makan apa Fik? Biar gua pesenin.” Tanyanya, “Tapi gua gak nafsu makan Hel, udah gausah pesenin gua makanan, soalnya gua udah kenyang.” Jawabku. Akhirnya Helga makan sendiri, Aku hanya menemaninya makan saja sambil minum es jeruk yang aku pesan. “Sayang, kok cuma ngeliatin gua sama minum es doang sih? Emang gak lapar apa?”. Ucapannya membuat hatiku berbunga-bunga, gak mungkin aku suka dengan Helga. Dia kan musuh terbesar Aku sejak kelas 1 SMP. “Gak kok udah kenyang, udah lu makan aja yang ketidak sedikitan gak usah mikirin gua.” jawabku dengan nada malu-malu.
“Hmm sebenernya ada yang pengen gua ke elu Fik. Sejak ngeliat lu kemaren di taman dengan baju yang sangat cocok di pake sama lu dan lu kelihatan cantik, gua kayanya suka deh sama elu”, ucapnya sambil malu-malu. “Oh iya, mau engga kalau nanti sore jam 3 kami ketemuan lagi di taman biasa?”, ucapnya lagi. “Hmm iya deh tunggu gua ya kalau gua belum datang!”, jawabku.
Ternyata kali ini Helga yang menungguku lebih dahulu. “Maaf ya Hel udah nunggu lama, soalnya Aku dandannya agak lama.” jawabku dengan sangat tersanjung. “Hehehe gak papa kok, sengaja yak mau ketemu Princenya jadi dandannya lama? Sebenernya sih mau ngomong serius sama elu, tapi gua mau nanya dulu. Udah ada yang spesial belum di hati lu?”, tanyanya membuatku malu sekaligus ingin menjawab perasaanku yang sejak kemarin ingin kuutarakan. “Belum ada sih, emang kenapa? Mau masuk? Hehe bercanda kok”, jawabku dengan PD nya. “Really? Sejak kemarin pas ngeliat lu kelihatan beda, gua suka sama lu. Dan gua juga sadar, berantem mulu itu gak ada gunanya. Mendingan kami pacaran aja yuk? Kali ini gua serius Fik. Fik, would you be my darling? I really love you.” Degh! Bunyi jantungku tak beraturan lagi, Aku sangat terkejut mendengarnya mengucapkan itu. “Hmm.. Apa? Tadi kalian ngomong apa? Maaf Aku enggak ngedenger”, jawabku dengan gugup. “Ciee manggil gua pake sebutan Kamu, tadi gua ngomong kalian mau gak jadi pacar Aku? My Princess”. Jantungku berdebar begitu kencang, tapi ini harus Aku jawab. “Hmm, ya udah Aku mau kok jadi pacar kamu. Supaya kami gak berantem terus, heheh”, jawabku dengan sangat tersanjung. “My Princess, yang bener nih Aku diterima? Ya udah mulai kini kami pacaran”, ucapnya sambil memelukku. Aku tak menyangka akhirnya menjadi seperti ini, My Enemy My Boyfriend…
Cerpen Cinta di atas itu yang bisa saya berikan untuk kalian semua semoga saja dengan adanya cerpen cinta terakhir di atas itu bisa kalian ambil hikmahnya dan juga bisa menjadikan kalian insirasi buat kami semua dan bilanya masi tak lebih saya bakal berbagi yang lainnya lagi.