Cerpen Cinta
Cerpen Cinta – Ketika cinta sejati dalam kehidupan datang pastinya tidak memamndang kekurangan sang kekasih apalagi memandang hartanya. Kita menyayanginya dengan tulus dati hati yang terdalam untuk menjaganya dengan kebersamaan saling menjaga hati yang sudah di ikrarkan didalam hati yang tulus.
Yang dinamakan cinta itu harus sudah disayangi dengan cara yang lembut apalagi diceritakan melalui cerpen cinta sedih cukup mengharukan dan bisa menarik hati kalian kedalam cerita tersebut serasa kita yang ikut merasakan perjuangannya. Yang namanya perjuangan itu tidak mudah dan membutuhkan pengorbanan yang sangat berat.
Dalam cerpen cinta romantis juga bisa menjadi inspirasi anda untuk memperjuangan cinta sejati yang tulus dan harusnya sama sama berjuang untuk mempertahankan bukannya mencari siapa yang salah dalam masalah. Segala sesuatu yang diperjuangkan itu pasti hasilnya sangat baik cintanya dengan mencari yang terbaik.
Cerpen Cinta Pertama Paling Dalam Hati
Kasih Sesampai Di Ujung Jalan
Dihari itu, hari yang sangat bahagia, ya… karna aku dan kau menjadi KITA, dihari hari yang indah kita lewati bersama… kamu slalu ada untuk aku dan ku slalu ada untuk kamu, aku berharap hal ini terus menerus berlanjut.
Hingga pada akhirnya..
Hubungan itu pun berujung pada duka
Mimpiku yang indah itu harus aku kubur dalam dan mendalam
Engkau meninggalkan aku sendiri saja disini
Dan engkau tidak akan kembali padaku lagi
Kita sudah pada pada dunia yang berbeda :’)
Kini, ku hanyalah bisa berharap, akan ada sebuah keajaiban akan datang agar hubungan kita
Dan saya yakin, aku dengan kau akan bersatu kembali…
Di surga nanti :’)
Menemukan Cinta Yang Hilang
Berapa kali ku kurang fokus pada mata pelajaran dikuliah ku pada minggu akhir ini, pikiran aku melayang mengingat ngingat dan raut wajah yang tiba saja menjadi sendu itu, tidak pernah sebelumnya ku meliat ekpresinya dan wajahnya seperti itu, dia ialah wanita yang sangat kuat dan slalu ceria yang pernah aku kenal.
Ketika berbagai imajinasi ada didalam pikiran aku, ku mengingat mimpi diriku semalam, mengingat bayangan dia yang sdang menangis tersedu. Disitulah pertama kali aku merasa terbelah jadi dua, antara si bodoh yang tidak pernah mempedulikan dan si bodoh yang satunya lagi sangat tulus mencintai.
Pada kali ini saya benar – benar menjadi orang yang tidak peduli. Tidak perduli seberapa buruknya tanggapan orang – orang disekitarku, dosen sekali pun, aku berhenti berfikir, di tengah ujian itu aku berusaha bangkit dari kursi aku, dan berlari keluar ruangan tidak menghiraukan siapa pun.
Pikiran aku hanyalah tertuju kepadanya. “Bagaimanakah bisa, bagaimanakah bisa ku seperti ini?” pada saat itu aku jadi orang yang bodoh yang tulus mencintainya, sibodoh yang trus menerus lari sambil mengingatnya kembali dimasa – masa indah itu seketika aku dan si dia bercanda, saling bercanda tawa sebelumnya.
Di kejauhan ku melihat dirinya masih duduk pada kursi taman itu, masih dengan napas yang terengah – engah aku pun langsung menghampiri dirinya. Tepat dihadapan dia langkah aku pun terhenti, lalu Dia bangkit dari kursinya itu. Selang beberapa detik disaat kami saling memandang dan dia pun sempat terkejut karna aku tiba tiba memeluk dirinya tanpa sepatah kata pun. Benar, tidak semua kata kata yang bisa meng artikan perasaan kami, aku tidak bisa menjelaskan perasaanku ini, yang kutahu, seketika ada rasa yang sangat menenangkan disaat aku memeluk dirinya. Rasanya bagaikan bernapas untuk yang pertama kalinya.
Tak beberapa lama kemudian dia pun membisikiku. “Aku tau kau akan datang, aku slalu menunggu kau disini!” “Maafkan ku sayang, sungguh ku tidak bermaksud untuk menyakiti dirimu, hanya saja ku tidak sanggup melihat kamu bersama laki laki itu.”
Dia tertawa kecil. “Apakah selama ini kau cemburu?”
“Aku hanya menginginkan kau tau perasaan diriku, slama ini ku mencintai dirimu, aku mencintai kamu dengan tulus hatiku!”
Dia menangis dibahu aku. “aKu juga begitu menyayangimu, ku tak sanggup lagi bohong pada perasaan aku sendiri, pria itu memanglah sangat romantis, baik, sangat jauh berbeda dengan kamu, Tetapi dihati aku hanyalah ada kau seorang. Seminggu lalu ku mengakhiri hubungan itu dan diia pun mengerti. Tetapi kenapa kau menghilang begitu saaja Sayang. . ., Kau slalu ada disetiap hari – hari diriku, dan ku merindukanmu yang dahulu, Sayang”
“Maafkan Sayang. . ., Disaat itu kupikir ku bisa menyerah dengan perasaanku ini. Tetapi sekarang kutahu, aku bisa aja menyerah, tetapi aku tak pernah bisa pergi dari engkau, Sayang…”
Ia senyum dengan manis. “Sayangku. . ., tahu ngga kamu? aku nangis disaat kau tidak datang datang, hanyalah menelepon aku dan hanyalah mengucapakan slamat ulang tahun di waktu malam pesta ulang tahun aku , aku juga menangis disaat membuka bungkus kado kamu itu meskipun hanyalah jam weker yang kecil tetapi karena itu aku tidak pernah telat lagi untuk pergi kekampus. Kau harusnya tau, ku tidak membutuhkan kue ataupun bunga, Ku hanyalah membutuhkan engkau, kau yang slalu membuatku bahagia meskipun dengan tangis sekalipun, kau yang slalu melengkapi kekurangan aku meskipun hanyalah dengan kesederhanaan. Berjanjilah sayang…, berjanji jangan pernah menghilang dari diriku lagi?”
Aku melepaskan pelukan aku, dan mengusapkan air mata yang kini membasahi pipi dia dan menggenggam erat tangan dirinya “Aku janji Sayang, aku janji untuk senja pada hari ini dan diseterusnya, aku slalu ada untuk kau, sayang.”
Senja dihari ini aku bersama dirinya lagi, tersenyum bersama sama, tertawa bersama sama bahkan menangis pun bersama sama. Disenja hari ini kami ialah manusia yang sama namun kami lahir dengan arti dan makna. Senja dihari ini dan seterusnya, mungkin ku akan slalu bersama dirinya, bahagia kelak, karna sesungguhnya tidak ada yang sanggup meninggalkan cinta dengan sendiri.
Sabar adalah salah satu kunci dalam menjalani cinta sejati yang tulus dan saling memahami apa yang kurang dan mana yang lebih pada diri kekasih kita. Cerpen Cinta Pertama juga harus dijaga untuk menemukan kesetiaan pada diri kita dan menumbuhkan rasa sayang pada akhirnya ke Pantun Gombal jenjang yang lebih serius.