Puisi Roman Picisan Baper Tentang Cinta Series – adalah kumpulan puisi pendek serta pendek mengenai cinta, beberapa contoh puisi romantis dapat kamu temukan disini. Cinta sejati itu laksana bau terapi yang membikin suasana hati sedemikian mengagumi, membikin suasana hati menjadi rindu, yang membikin suasana hati menjadi sedemikian cemburu, tetapi ada kalanya bau ini menjadi alergi, alergi untuk segala suka cinta serta gembira, mengubahnya menjadi kekecewaan serta derita. Puisi roman picisan mengenai cinta rutinnya jadi ornamen siapa saja yang bersedang jatuh cinta pesan cintanya menggetarkan ia yang mencinta.
Bahkan hanya bila berisi beberapa kata saja. Cintamu yang rutin terbang bersama imaji membentuk bait-bait puisi roman picisan terbaru, cintaku yang makin membara diatas secarik kertas membentuk puisi mengenai cinta untukmu. Cinta sejati bakal rutin ada diantara ketulusan serta keikhlasan hati. Itulah secuil prosa mengenai cinta, mesikipun tema yang diangkat seputar cinta tidak rutin membahagiakan semacam puisi jatuh cinta, dengan prosa tersebut mudah-mudahan bakal menjadi inspirasi dalam berpuisi, semacam puisi mengenai cinta jarak jauh, cinta terlarang, perpisahan, cinta tidak harus mempunyai semacam cinta tidak terbalas, sahabat sehingga cinta, cinta beda agama serta sebagainya. Karya-karya romantis jadi harus meningkatkan wawasan gaimana ngemas suatu puisi mengenai cinta, tidak hanya tidak terlalu galau, ia sanggup memberbagi sedikit warna abstrak didalamnya.
Puisi Roman Picisan
Cinta kau datang tanpa dikira,
kau berangkat tanpa menyapa..
Cinta kau itu indahkan dunia,
tapi kau tidak lupa menabur luka..
Cinta, aku mohon padamu
jangan datang untuk pergi
jangan bertersanjung lalu menyakiti..- Roman Picisan
“Kata orang cinta itu buta
tapi kenapa aku tetap dapat memandangi keindahanmu
Kata orang cinta tidak ada logika
Tapi kenapa pikiranku teratur
menyimpan senyumu
Kata orang cinta itu menyakitkan
Tapi kenapa aku tetap bersi kukuh” – Roman Picisan
“Berat bibir ini terucap
Perih mata ini menatap
Menjelang hadirnya perpisahan
Perpisahan bagiku derita
Memenjarakan kenangan
Menaburkan luka
Tapi perpisahan punya janji
Pasti bakal berjumpa lagi
Selama bukan perpisahan abadi” – Roman Picisan
“Kepercayaan itu ibarat kata suatu kaca
Saat kaca itu pecah,
Pecahan kaca itu pun menjadi tajam
Kepercayaan gue sama lo
Sekarang udah pecah..
Sekarang gua adalah pecahan kaca yang tajam itu
Jadi lebih baik, lo jaga jarak dari gue
Sebab gue dapat aja melukai lo” – Roman Picisan
jemari tanganku bergemetaran kala pertama
merangkai aksara demi tuangkan rasa didada
bersama denyut jantung berdetak tidak beraturan
terkurung didalam nuansa penuh ketidakpastian
mengingatmu adalah setiap helaan nafas yang kuhirup
lembut belai tutur katamu tlah membikin duniaku nasib
menatap senyummu adalah lengkung pelangi nan indah
kilau bola matamu sanggup teduhkan jiwa ku yang resah
hingga detik detik malam yang terasa berlangsung amat pelan
menemaniku terbang ke alam imajinasi temukan bayangmu
bagai bintang mencari rembulan bersembunyi dibalik awan
bercengkerama denganmu dalam mimpi hingga pagi menyeru
tenggelam dalam lautan rindu yang menggenang di dada
terpasung jerat tali asmara yang menggoda relung jiwa
sepasang mata berkaca membilas perih dalam batin
sekeping hati menangis terbungkus selimut biru satin
indah wajahmu terfoto saat kelopak mataku mengatup
dalam sepi candamu terdengar disetiap aspek penjuru ruang
biarlah kecil api lentara cinta kujaga supaya tidak kian meredup
sebagai pelita terangi sisa jalan gulita hingga pagi menjelang
menginginkanmu hadir disini laksana bulan jatuh dalam pelukan
memeluk erat tubuhmu bagai merengkuh lingkar pegunungan
mungkin aku hanya dapat menulis kata diatas kanvas pengharapan
kepada hujan aku bersaksi serta terhadap langit semuanya kuserahkan
aku adalah pemilik cinta yang sederhana serta tidak harus mempunyaimu
bila tetap ada waktu didunia, ijinkan aku ‘tuk semakin mengenangmu
Hanya untukmu (perjuanganku meyakinkanmu, Miss Jutek)
Memandangmu tersenyum, sunggingkan senyumku
Menatap elok parasmu, terbitkan mentari tersanjungku
Menontonmu mulai terlelap, pancarkan cantikmu dalam hatiku
Melirikmu serta menontonmu marah, tak
tutupi ayu mu Senandungmu, isi
hari-hariku menantimu Menanti
saat kau kan mengerti aku mencintaimu
Cintaku tulus tanpa syarat, aku sayang kamu
Aku cinta kamu, aku sayang kamu
Lelahku dalam cinta. Lelah,
tak ingin ku melangkah Lelah, tiap kali
kuharus mengalah Lelah, marah, lemah.
Adakah terbukti aku yang salah? Mengharapmu
menatap mataku yang kian memerah Tidak pernah
terjawab, mengapa? Kenapa, bagaimana, lalu apa?
Rutin aku dalam nestapa serta duka.
Inikah ibu yang namanya dunia?
Hal indah yang rutin kau ceritakan
padaku saat aku berjumpa
Kata Orang Di Utara.. Mawar Itu Indah, Aku Diam..
Kata Orang Di Selatan.. Krisantium Lebih Indah, Aku Diam..
Kata Orang Di Timur.. Melati Lebih Indah, Aku Diam..
Saat Orang Di Utara, Selatan Serta Timur Diam.. Aku bilang.. Kau Yang Terindah
“Aku Ingin Mencintaimu Dengan Sederhana..
Dengan Kata Yang Tidak Pernah Di Ucapkan, Kayu Terhadap Api Yang Menjadikannya Abu..
Aku Ingin Mencintaimu Dengan Sederhana..
Dengan Isyarat Yang Tidak Pernah Di Hinggakan Awan Terhadap Hujan Yang Menjadikannya Tiada”
Puisi Roman Picisan – Semoga dengan adanya kumpulan puisi roman picisan baper terlengkap diatas, sahabat dapat terus mengerti mengenai pengertian cinta yang sesungguhnya. Sebagai penulis, saya menginginkan sahabat menjadi pribadi yang penuh cinta serta kasih sayang kepada sesama di dalam kenasiban ini. Melewati puisi puisi cinta inilah mungkin salah satu tutorial untuk mencurahkan kasih sayang kami kepada sesama manusia.