Cerpen Persahabatan Singkat Terbaik dan Sejati – Cerpen memang bisa di buat dengan tema apa saja termasuk dengan tema persahabatan. Cerpen dengan tema ini memang menjadi salah satu favorit remaja dalam membuat sebuah karya cerpen. karena tema ini sangat tepat dan tepat untuk jiwanya saat ini, karena pada level ini ia sedang sangat suka dengan yang namanya sosial. tidak hanya remaja saja bisa juga orang dewasa membuatnya namun kalau untuk dewasa biasanya di lebih gemar kedalam tema percintaan. karena dewasanya lebih cenderung menceritakan setiap pengalaman pribadi yang pernah ia rasakan.
Sobat cerpen persahabatan sejati dengan tema persahabatan ini bisa di bilang cerpen untuk anak remaja atau di konsumtif oleh kalangan remaja dan anak-anak. dan dalam tema persahabatan itu sendiri pasti menggunakan tokoh anak remaja yang tetap duduk di bangku smp maupun sd. sedangkan untuk cerpen cinta ini di konsumsi untuk semaja yang menjelang dewasa atau di kenal dengan sebutan ABG. Oke sobat saya akan langsung pada tema utama kita sekarang yaitu cerpen persahabatan, langsung pada intinya saja saya akan langsung berikan cerpen persahabatanya. sobat berikut adalah cerpen persahabatan tersebut selamat menikmati. dan jumpa lagi pada postingan cerpen yang selanjutnya sobat.
Cerpen Persahabatan
Sahabat Cintaku memiliki sahabat mereka riza, muna, dan dewi. Pada sebuahhari kita didalam kelas setelah bel jam pergantian pelajaran berbunyi kita ngobrol sementara, dewi dan muna selalu ngomongin cowok sampai-sampai riza jengkel denga mereka taulah sifat riza ia tidak suka mikirin pacaran apa lagi cowok, diantara kita berempat yang tetap lajang aku dan riza, dan muna, dewi telah punya pacar dan telah beberapa kali ia putus jadian dengan cowok yang berbeda.
“mun tau gak cowok gue itu ganteng banget” kata dewi
“kalau gue biar pu n kurang ganteng tapi kaya lho”sahut muna
“hello jadi kita gak dianggap nih?”tanya riza
aku hanya diam saja
“emang kenapa sih riz?, coment aja, bilang aja elo sirik”kata muna
“oh ya?, dew!, pacar elo itu yang keberapa?”rindir riza
“apa elo bilang?”kata dewi
tiba-tiba guru masuk
“selamat siang!”kata guru
kami pun bubar dan menun da percakapan kami.
Setelah kejadian itu hubunga kita terus buyar, biasanya kita menyantap makan siang bersama sekarang hanya kita aku dan riza, sedangkan muna dan dewi makan siang dengan cowok mereka
“riz kelihatanya jarak kita terus jauh”kataku
“biarkan saja mereka, ir makasih ya elo tetap mau denganku!”katanya sambil matanya berkaca
aku pun memeluknya
hingga pada sebuahhari muna diduakan oleh cowoknya, dan dia minta tolong kami
“plizz, bantu gue ya!”kata muna
riza diamsaja dan meninggalkan kita begitu saja
“riz!,”kata muna
akupun mengulas alasan kenapa riza tidak menjawabnya
“mun asal elo tau kenapa riza tidak menjawab permintaan elo, elo pikir ya!, elo telah menyakiti gue dan riza, gue tetap bisa memaafkan elo tapi riza?, gue saranin elo harus minta maaf dengan riza, pikirkan itu!”kataku
aku pun meninggalkanya, dan air mata muna yang terus deras keluar.
setelah itu muna mencoba untuk minta maaf kepada riza,
“riz!, maafin ya?”kata muna
“elo minta maaf?, apa tujuan elo?”kata riza
aku berusaha untuk membujuk riza agar ia mau untuk maafin muna,
“riz maafin ya?, gue yakin muna minta maaf hanya untuk kembalinya persahabatan kita yang dulu”kataku
“bener begitu mun?”tanya riza muna pun mengangguk mantap dengan mata berkaca, merereka berpelukan aku pun ikut terharu dengan kejadian itu.
setelah kejadian itu kita terus dekat, pada sebuahhari teman sekelas kita yaitu ifa ia mengirim pesan pendek yang berisi tentang dewi sahabat kami, membutuhkan do’a dari kita semua untuk kesembuhanya dari penyakitnya yaitu kelainan saraf otak, kita pun kaget, keesokan harinya kelas kita ramai dengan suara tangisan,
“riz maafin gue!, gue salah telah mengingkari janji kita untuk menjadi sahabat slamanya”kata dewi
“iya wi!, gue maafin”kata riza
“nah ginilah yang gue mau”kataku
kamipun berpegang tangan dan saling bersumpah untuk menjadi sahabat selamanya
“Kami berjanji untuk menjadi sahabat untuk selama-lamanya”kata kita bersamaan, tiba-tiba tawa kita meledak bersamaan.
Persahabatan Di Ujung Senja
Kini ku habiskan waktuku tanpamu di kala senja, aku merindukanmu sahabat yang jauh di sana, aku merindukanmu, aku sungguh merindukanmu. Ku hanya bisa mencurahkan isi hatiku lewat coretan-coretan kecilku ini.
Flash back..
“Cha, anda mau nggak aku panggil Juliet dan aku Romeonya?” Tanya Rangga, ya namanya memang Rangga, tepatnya Rangga Setiawan, dia adalah pahlawan di masa kecilku.
“Hm, emang kenapa aku harus jadi Juliet dan anda Romeonya?” tanyaku.
“Hm, soalnya aku mau anda inget terus sama aku, kisah Romeo dan Juliet itu so sweet banget, Romeo rela mati demi Juliet, begitu pun sebaliknya, jadi nanti kita akan seperti Romeo dan Juliet jadi kisahnya Jadi Icha dan Rangga,” jawabnya. “Ih, gak mau ah, aku belum mau mati kayak Romeo dan Juliet,” Jawabku.
“Hm, bukan gitu maksudnya, nanti Persahabatan kita akan tetap abadi, sampai ajal memisahkan kita, Icha dan Rangga selamanya akan tetap jadi sahabat,” ucapnya.
“hm, iya deh aku mau jadi julietnya Romeo,” Jawabku.
Keesokan harinya. Rangga tampak menungguku di tempat biasa kita bersenda gurau bersama di kala senja. “Hey!” aku pun mengagetkannya. “Argh, Juliet mah suka usil,” ucapnya. “Habisnya bengong aja,” jawabku. Kita pun bersenda gurau di kala senja itu menghabiskan waktu bersama seperti biasanya.. tapi entah kenapa Rangga tidak seperti biasanya, dia nampak sedih. “Cha, aku mau bilang sesuatu sama kamu,” ucapnya.
“Apa?” jawabku. “Hmm, aku sama keluargaku mau pindah, soalnya Ayahku pindah tugas ke luar kota, Jadi mau tidak mau aku harus ikut,” Saat mendengar itu raut wajahku seketika berubah menjadi sedih. Aku pun beranjak dari tempat dudukku disusul oleh Rangga. “Cha, aku janji bakalan selalu berkunjung kalau lagi liburan, Romeo Janji, Juliet..” ucapnya. Bibirku kaku tidak sanggup mengucap apa pun, sungguh ini sangat menyakitkan, aku tidak sanggup kehilangan Pahlawanku, namun apa boleh buat?
Hari ini Rangga akan meninggalkanku.
“Cha, aku pergi ya! Anda jangan sedih, aku kan udah janji bakalan kembali hanya untuk Julietnya Rangga,” ucapnya.
“Tapi, siapa nanti yang akan menghapus air mata Juliet di kala Juliet sedih, dan siapa yang akan melindungi Juliet dari angsa-angsa yang nantinya mengejar Juliet,” ucapku.
“Cha, meski Raga kita berpisah, tapi ingat Hati kita akan selalu menyatu, lagi pula Romeo udah janji bakalan kembali untuk Juliet.” Mau tidak mau aku pun merelakan kepergiannya.
Pukul 22.00
setelah kepergiannya, entah kenapa aku tidak bisa tidur, ada rasa kekhawatiran dalam hatiku, tidak seperti biasanya aku seperti ini, “Apa karena kepergian Rangga?” tanyaku di dalam benakku. Namun tiba-tiba terdengar suara jeritan dari Ruang Tengah, aku pun keluar dari kamarku menuju sumber suara, yang ternyata berasal dari Bunda, aku pun menghampirinya, “Bun, Bunda, Bunda kenapa?” tanyaku.
“Rangga, Cha, Rangga,” jawabnya.
“Rangga.. Rangga kenapa Bunda?” tanyaku Khawatir.
“Rangga beserta keluarganya tewas dalam kecelakaan, tidak ada yang selamat,” Jawab Bunda.
Hatiku hancur berkeping-keping kala mendengar hal itu. Tidak terasa air mata membasahi Pipiku. Rangga.. Tuhan Kenapa harus dia?
Sejak kepergiannya meninggalkanku untuk selamanya. Ku duduk termenung sendirian di tempat biasa aku dan Rangga biasa menghabiskan waktu bersama di kala senja sampai di ujung Senja. Rangga.. di mana Janji anda untuk kembali bersamaku? di mana Ngga? Rangga.. aku Janji bakalan jadiin anda Romeo di hatiku untuk selamanya. Selamat jalan sahabatku. Selamat jalan pahlawanku. Aku akan selalu mengenangmu di kala senja. Anda akan selalu di hatiku, persahabatan kita akan tetap abadi untuk selamanya. Walaupun raga memisahkan kita.
Cerpen Persahabatan – Persahabatan adalah sebuah bumbu indah yang terdapat di dalam kehidupan seluruh umat manusia yang ada di muka bumi ini. Bagaimana tidak? Coba saja ingat masa-masa remaja kalian, dimana setiap pulang sekolah, kamu bersama beberapa sahabat tertawa bersama di kantin sekolah untuk menikmati jam pulang sekolah sambil menghabiskan uang jajan kalian. Momen-momen seperti inilah yang membuat tidak sedikit orang tetap saja mencoba menjalin hubungan dekat dengan sahabat mereka meskipun telah terpisah karak yang cukup jauh dan juga aktivitas masing-masing.